POLA KEHIDUPAN KEAGAMAAN KOMUNITAS GERKATIN
(GERAKAN UNTUK KESEJAHTERAAN TUNARUNGU INDONESIA) CABANG YOGYAKARTA
Tugas ini disusun untuk melengkapi tugas mata
kuliah
Metodologi Penelitian Agama
Dosen
pengampu Bpk Munawar

Disusun Oleh:
Ita Fitri Astuti
PROGRAM STUDI AGAMA DAN FILSAFAT
KONSENTRASI STUDI AGAMA DAN RESOLUSI KONFLIK
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
Latar belakang
Suatu kenyataan yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia bahwa diantara mereka terdapat
beberapa masyarakat yang menyandang keterbelakangan fisik baik keterbelakangan
yang diakibatkan oleh beberapa faktor atau yang diakibatkan oleh keturunan,
keterbelakangan ini diantaranya seperti
penyandang tunarungu.
Keseharian masyarakat
tunarunggu tentu memiliki perbedaan dengan masyarakat pada umumnya karena dalam
komunikasi ia tidak menggunakan cara selazimnya manusia berkomunikasi yaitu
dengan menggunakan bahasa oral tetapi ia justru menggunakan bahasa isyarat.
Dalam hal ini banyak menimbulkan problem baik ketika aktivitas sehari-hari,
aktivitas di sekolah atau pada hal-hal lainnya karena tidak semua masyarakat
memiliki kemampuan mengenai bahasa isyarat. Sehingga tidak jarang posisi
seperti ini mengakibatkan masyarakat Tuli termarjinalkan dan bahkan hak-hak
kemanusiaan bagi setiap bangsa Indonesia tidak sepenuhnya didapatkannya, salah
satu contoh di bidang pendidikan.
Berbicara mengenai
pendidikan khususnya bagi masyarakat Tuli pada mulanya tidak semudah saat ini,
dahulu tidak semua sekolah dapat menerima masyarakat Tuli untuk mengenyam
pendidikan di sekolah-sekolah, dan bahwa masyarakat Tuli juga luput dari
perhatian pemerintah. Namun pada saat ini kondisi tersebut mulai berbalik,
masyarakat Tuli mulai mendapatkan haknya sebagai bangsa Indonesia untuk
mendapatkan pendidikan secara lanyak, terlihat dari beberapa sekolahan yang
menapung masyarakat Tuli meskipun sekolah-sekolah ini lebih banyak berkembang
di wilayah perkotaan. Hal ini tidak terlepas dari organisasi peduli
kesejahteraan masyarakat Tuli.
Salah satu organisasi
tersebut dikenal dengan sebutan GERKATIN. GERKATIN adalah organisasi tunarungu
tingkat nasional satu-satunya di Indonesia, berasas Pancasila, berlandaskan UUD
1945 dan tidak terikat organisasi politik apapun. Organisasi ini terbentuk atas
dasar senasib memperjuangkan hak-hak umum untuk meningkatan kesejahteraan
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pada tanggal 21-23 Februari 1981 bertepatan
tahun internasional cacat yang diadakanknya KONGRES NASIONAL I menjadi sejarah awal tercetuslah GERKATIN itu
sendiri. Organisasi ini bekembang di beberapa daerah salah satunya di
Yogyakarta. Adapun kegiatan dari organisasi tersebut diantaranya seminar baik
dalam negeri maupun luar negeri, pelatihan bahasa isyarat, dan lain sebagainya,
yang dalam waktu dekat ini telah mengadakan seminar di Dinas Pendidikan dan
Pemuda Olahraga wilayah Yogyakarta. yang beranggota dari beberapa macam anggota
yang memiliki berbagai keyakinan.[1]
Yang menarik dalam hal
ini hubungan antar satu anggota dengan anggota lain yang tergabung dalam
organisasi sangat erat meskipun keyakinan diantara mereka berbeda-beda. Yang
menariknya lagi berdasarkan pengakuan dari salah satu masyarakat Tuli bahwa
mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari ilmu agama karena keterbatasan
guru agama yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang bahasa isyarat. Sehingga
mereka tidak dapat menyerap ilmu keagamaan yang mereka yakini. Dari hal inilah
peneliti berusaha menelaah lebih dalam terkait pola kehidupan keagamaan masyarakat
Tuli yang ada dikomunitas tersebut. Dengan harapan peneliti dapat mengetahui
pola pemahaman spiritual secara emosional terhadap hubungan sosial masyarakat
yang ada. Adapun penelitian ini rencananya akan peneliti lakukan dengan
pendekatan psikologi dengan menggunakan metode wawancara dan observasi sebagai
langkah dari penelitian lapangan ( field
research).
Bagus. Usul lebih spesifik ke Islam dengan cari tahu bahasa isyarat Islami.
BalasHapus